Nabi Muhammad SAW Dalam Kitab Suci Agama Hindu & candi Borobudur adalah peninggalan kebudayaan Islam

Aslamualaikum wr..wb
Sejujurnya saya merasa terganggu dengan artikel-artikel yang akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan di internet yang seolah-olah memojokan ISLAM.
mengenai Buku yang beredar tentang pengakuan bahwa NABI BESAR MUHAMMAD SAW ada dalam kitab suci umat hindu Veda, juga tentang candi borobudur yang ditulis peninggalan ISLAM.
lalu timbul pertanyaan dalam hati saya

“benarkah para penulis itu adalah murni orang-orang islam yang ingin sungguh-sungguh mengungkapkan kebenaran?”
“ataukah ada kepentingan segelintir orang dan golongan dibalik itu semua yang mencari jalan memojokan ISLAM?”

dengan cara orang yang pertama kali menulis sebuah hoak, maka dengan sendirinya penulis-penulis lain akan mengikuti
maka dengan sendirinya pula isu yang ingin mereka tebarkan akan dengan mudah menyebar seperti bakteri virus,

sebuah filosofi perang berkata “jika kamu ingin membunuh pohon besar maka hancurkanlah akarnya terlebih dahulu maka dengan sendirinya daun-daun beserta rantingnya akan jatuh berguguran”

tentunya kita tidak akan pernah lupa terhadap sejarah ISLAM, dari zaman Kanjeng NABI hingga kini kita umatnya di akhir zaman,

وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”(QS.Al Baqarah.120)

sejarah mencatat entah berapa banyak misionaris2 keristen maupu yahudi yang sengaja masuk kedalam tubuh islam dengan berwajah manis, mempelajari dan memperdalam AL-QURAN hingga ilmu agamanya sangat begitu dalam tentang islam, akan tetapi tidak lain pengetahuan ISLAM yang telah mereka miliki digunakan semata-mata untuk mencari kelemahan ISLAM lantas penyerangnya, merendahkanya.
berbagai cara mereka lakukan untuk bisa merusak nama ISLAM, silahkan sahabat bisa cari di google tentang hal itu, dari mulai makanan yang dicemari daging babi,dll pembuatan web yang isinya forum menjelek-jelekan ISLAM benar-benar sudah di luar batas kelakuan normal, melebihi penistaan agama.

begitu pula dengan penulis buku yang berisikan klaim terhadap tempat-tempat suci umat hindu yang mengatas namakan ISLAM, kita tentu tidak memungkiri kebebasan dan kemajuan tekhnologi telah melahirkan dampak negatif diantaranya setiap orang dari kalangan manapun dan berlatar belakang apapun akan bebas menulis dan menumpahkan kehendaknya lewat internet baik melalui blog dll. akibatnya banyak orang yang mengarang bahkan menulis sejarah palsu, kenyataan palsu, memutar ballikan fakta. saya juga sempat membaca kelicikan umat yang membenci ISLAM mereka menulis kalau WALI SONGO (9 Wali islam)adalah cerita fiktif, ada juga yang mengatakan walisongo semuanya turunan tiong hoa , Astagfirulloh alazim, sungguh keji kedzoliman yang mereka lakukan, kalau hal ini terus dibiarkan maka kelak anak cucu kita tidak akan tau sejarah yang benar. saya merasa gerah dengan kelakuan mereka, sempat terlintas di benak saya salah satunya:
“bagaimana seandainya saya menulis artikel yang mengaku sebagai umat keristen kemudian saya mengklaim kalau candi borobudur adalah peninggalan yesus keristus? dengan menunjukan bukti-bukti yang saya sambung-sambungkan meskipun sebuah kebohongan?” pasti keristen dan hindu akan bertengar ramai seperti yang di alami ISLAM.

namun saya tidak ingin melakukan itu bagaimanapun ISLAM adalah agama mulia, ALLAH SWT tidak akan mungkin membiarkan kebohongan terus bertahan.

semoga ALLAH segera membukakan tabir orang-orang yang bermain dibalik semua ini ,, amin

ALLAHUALAM

bujang kolot penghuni gunung kamangkon

Ada sebuah kebiasaan yang akan menjadi teradisi bila berlangsung lama dan turun temurun di dalam suatu kelompok masyarakat, disetiap daerah tentu berbeda dan beragam, seperti yang terjadi di salah satu kota di jawa barat masyarakat disitu berbeda dengan masyarakat umumnya dikota lain yang menggarap ladang atau sawah disiang hari, mereka menggarap ladangnya dimalam hari dengan hanya berbekal obor sebagai penerang langit yang gelap tanpa matahari, hal itu justru menguntungkan bagi mereka, langit yang gelap tidak membakar kulit dan membuat tubuh tidak terlalu lelah ketika meladang.
suminah malam itu terdiam sendiri di kamar, karena sang suami harus menggarap ladang milik pak lurah dodi, maklum saja baru sekitar satu tahun mereka menikah belum dikaruniai anak dan mereka tidak memiliki sumber penghasilan yang tetap karena suminah dan suaminya kang uher bukan dari keluarga berada, jadi mereka harus banting tulang merajut rumah tangga tanpa bekal yang mencukupi berupa ladang ataupun ternak, sebagai buruh serabutan kang uher harus merelakan masa-masa kemesraan bulan madunya terganggu, suminah harus rela ditinggal tidur sendirian, seperti halnya malam itu, padahal sebagai istri muda jujur saja hasrat birahi suminah sedang menggebu-gebunya.
tinggal di rumah yang dekat dengan lereng gunung kamangkon yang terkenal angker sebenarnya suminah kurang betah, ditambah dengan mitos-mitosnya yang menyeramkan salah satunya tentang penghuni gunung kamangkon “bujang kolot” yang konon hantu laki-laki itu doyan perempuan, namun suminah tidak begitu memperdulikan mitos tersebut karena dia tidak punya pilihan lain selain tetap bertahan dirumah itu.

“duh sepi gini, gada tv gada radio, coba kalau dirumah ada hiburan seperti para tetangga, punya tv, pasti tidak akan sesepi ini” keluh suminah

hanya ada suara jangkrik dan terdengar sesekali bunyi anjing malam menambah hening dan mencekam suasana, angin yang kencang bertiup dari lereng gunung kamangkon membuat suminah kedinginan dan bersembunyi di balik selimut tipisnya,
sedang asik-asiknya menunggu kantuk tiba-tiba suminah dikejutkan dengan suara ketukan pintu rumahnya,

“tok tok tok”

“siapa sih malam-malam begini ngetuk pintu?” tanya suminah kesal tapi dia tetap beranjak turun dari kasur membukakan pintu

ternyata suaminya kang uher sudah berdiri di depan pintu
“eh akang, ko udah pulang jam segini, baru juga jam sebelas ?”tanya suminah karena biasanya kang uher pulang subuh

suaminya terpaku kemudian menjawab
“iya, akang kangen sama neng sumi jadi cepet-cepet pulang”
sambil berkata begitu kang uher langsung masuk dan memeluk sang istri lantas diboyongnya kekamar

suminah sedikit heran dengan gelagat suaminya yang berubah jadi begitu agresif, apalagi mata suaminya terlihat sangat begitu merah menyala

“ko badan akang bau kang, seperti bau bangkai kang?” tanya suminah di tengah pelukan kang uher

tapi kang uher tidak menjawab malah balik menyuruh
“matiin lampunya neg sumi, mata akang silau” pinta kang uher datar

“ah akang biasanya juga kalau tidur dinyalain kan gelap kang takut” jawab suminah tapi segera mematikan lampu

setelah kamarnya berubah menjadit gelap, suminah merasakan suasana yang sangan begitu ganjil, selain bau bangkai tercium dari tubuh sang suami juga kulit dan badan suaminya terasa sangat begitu dingin, namun karena suminah ketakutan akan gelap ditambah hasrat yang sangat menggebu kepada kang uher, suminah tetap membalas pelukan dan gumulan kang uher hingga malam itu mereka bergumul seperti halnya pasangan suami istri.

menjelang subuh suminah masih tertidur pulas, badanya terasa lemas habis menunaikan kewajiban selaku istri kang uher, dia tidak sadar kalau di depan pintu rumahnya seorang laki-laki paruh baya gelisah mondar mandir

“neng sumi!!,,,, neng sumi”
“neng sumi bukain pintu” teriak laki-laki itu gelisah
“kemana sih neng sumi tidur ko pules sekali” bisiknya
“dor dor dor” laki laki itu menggedor pintu dengan kesal

suminah terperanjat dari tidurnya karena ada suara keras memanggil namanya, lantas bergegas membukakan pintu,
dengan setengah kantuk suminah berdiri keheranan ternyata yang berteriak-teriak minta di bukakan pintu adalah suaminya,,

“kang uher??” tanya suminah bengong

“malah bengong lagi, bukanya dari tadi bukain pintu??!!! tidur ko sampe gadenger orang teriak-teriak, gimana kalau nanti kebakaran!!??” suara kang uher agak membentak, maklum saja semalaman dia cape habis bekerja di ladang

“kang uher, bukanya akang semalam udah pulang jam sebelas?”tanya suminah heran

“jangan ngaco kalau ngomong, akang kan baru pulang, sudah jangan ngelindur masakin air akang mau mandi” jawab kang uher kesal

suminah hanya terpaku, penasaran suminahpun segera masuk kekamar dan memastikan kalau tadi malam dia tidur dengan suaminya.
tapi dikamar tidak terlihat siapapun, terlintas ingatanya tentang mitos bujang kolot setan penghuni gunung kamangkon yang suka meniduri wanita

“astaga, jangan-jangan semalam aku tidur dengan setan yang menyerupai suamiku” tanyanya dalam hati,

sadar apa yang telah terjadi, suminah merasakan perih yang sangat pada daerah kewanitaanya seperti sobek, suminahpun berusaha untuk tidak menceritakan kejadian itu pada suaminya karena takut terjadi hal yang tidak di inginkan pada rumah tangganya dia bergegas memasakan air untuk mandi kang uher.

hingga selang beberapa bulan perut suminahpun akhirnya membesar tanda hamil, namun ketika usia kandungan suminah menginjak tujuh bulan, suminah bermimpi didatangi laki-laki yang berbadan besar dan berbulu, mukanya sangat begitu menyeramkan, dia mengaku bujang kolot dan berkata kepada suminah, bahwa anak yang di kandung suminah adalah anak bujang kolot, dan kandungan suminah akan menghilang ketika usia kandunganya menginjak tujuh bulan.
benar saja setelah bermimpi begitu perut suminah tiba-tiba mengecil begitu saja, ketika diperiksa kedokter, tidak ada janin sama sekali diperut suminah.
konon setelah beberapa tahun anak setan dari hasil hubungan badan suminah dengan bujang kolot sering mendatangi suminah, anak setan itu memeberikan kekayaan kepada keluarga suminah dengan catatan suminah harus bersedia menyusui anak setan itu.
cerita mitos ini menjadi melegenda di daerah itu hingga sekarang.

the end

Penumpang kunti

adzan ashar telah berkumandang menandakan siang hari akan segera habis, sore itu di kawasan ciamis masyarakat biasanya sudah tampak segar sehabis mandi dan berkumpul di suatu tempat untuk sekedar mejeng atau mengobrol melepas penat sehabis beraktipitas seharian yang kebanyakan berperopesi sebagai petani, dan tukang ojeg, namun tidak bagi mang aban, seorang tukang ojek dia nampak baru menggeliat bangun dari tempat tidurnya siang itu dia tidak pergi kemana-mana maklum sebagai ojeg malam harus begadang semalam suntuk menunggu penumpang dan siangnya dia gunakan untuk tidur seperti seekor kelelawar.
dia bangun dan melirik jam butut di dingding kamar
“duh harus cepet siap-siap ngojeg ni” lirihnya sedikit mengigau
diapun segera bergegas menuju jamban tempat mandi.
singkat cerita awal malam hari dia telah sampai di pangkalan tempat biasa mang aban bersama teman-teman ojegnya menunggu penumpang,
“kus sepi gini yah pada kemana ni penumpang?” tanya mang aban setengah berteriak pada temanya
“gatau atuh ban, kyknya lagi pada nunggu lilin, lagi ngepet, sekarang kan malam jumat ban.” jawab temanya becanda
“hus sekata-kta aja lo” balas mang aban
maklum di antara teman-teman ojegnya mang aban terkenal penakut, memang hari-hari biasa penumpang ojeg malam agak jarang berbeda dengan hari-hari besar seperti lebaran banyak para perantau dari kota-kota besar seperti jakarta, bandung dll pulang malam sehingga merupakan suatu rezeki tersendiri bagi para ojeg malam di daerah itu.
biasanya mang aban dan kawan-kawanya menghabiskan waktu menunggu penumpang dengan mengobrol atau main kartu domino seperti halnya malam itu setelah hampir separuh malam berlalu mang aban hanya kebagian narik penumpang dua kali,
“aduh gila bener wan, gua cuman kebagian narik dua kali, cukup buat makan sama bensin doang nih”
keluh mang aban pada temanya wawan
“ya sabar lah ban, namanya juga usaha siapa tau agak maleman ada penumpang lagi” kata mang wawan
“iya nih moga-moga aja dah” harap mang aban
“eh itu ban ada cewek kesini kayaknya penumpang tu lumayan” tunjuk mang engkus kegirangan

benar saja memang seorang perempuan muda berkebaya putih dengan rambut panjang terurai datang menghampiri
“waduh wangi bener neng, mau kemana ni malem-malem begini” tanya mang aban karena memang tercium semerbak wangi melati
“anterin ke desa jagabaya bang” jawab sang perempuan dengan meundukan wajah
“iya deh naik aja neng” kata mang aban senang , dalam hati mang aban merasa beruntung dapat giliran narik penumpang cewe cantik. tanpa menunggu lama mang aban langsung saja menyalakan mesin motornya dan berangkat.
ditengah jalan mang aban memacu motornya agak di pelankan dengan maksud supaya berlama-lama dengan penumpang itu,
“neng habis dari mana malam-malm begini” tanya mang aban memecah kesunyian
“dari melancong bang”jawab perempuan itu lirih
“bang dingin banget yah, biarin saya meluk yah?” tanya perempuan itu dengan langsung melingkarkan tanganya ke pinggang mang aban. kontan saja mang aban kegirangan
“boleh banget neng, siapa sih yang engga mau di peluk cewek secantik ini neng,mana wangi banget lagi hehe” puji mang aban

malam itu memang udara terasa dingin sekali, ditambah hembusan angin karena mengendarai sepedah motor. di pinggiran jalan yang di lalui tumbuh pohon bambu rindang memayungi atas jalan terlihat begitu gelap hanya cahaya yang keluar dari lampu motor penerang jalan maklum pemukiman penduduk agak jarang, jarak pangkalan ojegnya dengan desa tujuan perempuan itu juga lumayan jauh.
“wah kesempatan nih” bisik mang aban berpikiran mesum dalam hati
perlahan dia menurunkan tangan kirinya berusaha memegang telapak tangan perempuan itu, sementara tangan kananya tetap mengendalikan gas motor.
“neng kedinginan ya ko tanganya dingin banget neng”? tanya mang aban sambil setengah mengelus tangan perempuan itu
“iya bang kedinginan ni bang” jawab perempuan itu
” namanya siapa neng?” tanya mang aban lagi
“nama saya kunti bang.” jawab sang perempuan
kontan saja mang aban kaget mendengar jawaban itu dengan badan setengah bergetar mang aban berusaha tetap mengendalikan motor
“ko namanya kunti neng?” mang aban setengah takut bertanya karena tiba-tiba bulu kuduknya terasa menebal ditambah wangi bunga melati yang sedari tadi tercium semerbak, sekarang berganti dengan bau bangkai yang begitu menusuk hidung
“iya bang, kenapa ko tanganya jadi gemetaran gini bang hikikikiki?”
perempuan itu menjawab sambil tertawa cekikikan
bersamaan dengan tawa si gadis tangan yang sedari tadi melingkar di pinggang dan di elus mang aban terasa berubah menjadi kasar dan berkuku tajam sontak mang aban ketakutan dan melepaskan elusan tanganya, mang aban benar-benar ketakutan setengah linglung berusaha melepaskan pelukan si kunti yang begitu erat mencekram pinggangnya, mang aban hampir kehilangan keseimbangan namun tidak jatuh, dia menekan rem dan berusaha turun dari motor kemudian mmembalikan badan kearah sang perempuan, benar saja mang aban melihat weajah perempuan cantik tadi berubah keriput seperti nenek-nenek dengan mata menjulur seperti mau keluar sementara perempuan itu tertawa cekikikan
“kun kun, kuntilanaaaaaaakkkkkkkkk!!!!!!”
mang aban berteriak sambil berlari pontang panting tanpa memperdulikan sepeda motornya yang tergeletak di tengah jalan , tawa kuntilanak itu tetap terdengar meskipun mang aban sudah berlari agak jauh karenajalan begitu gelap tanpa dia sadari mang aban terperosok ke jurang dan akhirnya tidak sadarkan diri.

ke esokan harinya mang aban di tolong warga dan dibawa kerumah sakit.

the end

oleh:devit herisandi

Tips menghadapi hantu, Jin dan rasa takut

bagi sebagian kita rasa takut adalah suatu yang terkadang menggannggu namun itu adalah perasaan yang sebenarnya manusiawi, rasa takut identik pada sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan bahkan gaib rasa takut itu ada pada diri kita sendiri.

bahkan dalam satu keterangan menjelaskan kalau senandainya kita takut maka setan atau Jin akan menjadi besar tapi kalau kita berani mereka akan menjadi kecil, jika kita melewati ketempat-tempat anger atau dianggap menakutkan disarankan mengucapkan Audzubillahiminasyaitonirojim2x kemudian meludah kearah kiri seakan akan kita meludahi sesuatu yang menjijikan,
bisa juga membaca surat ALQURAN seperti:

Sura An-Nas

Bismi llahi-r-rahmani-r-rahim

Qull a’udhu bi-rabbi-n-nas (1)
Maliki-n-nas (2)
Ilahi-n-nas (3)
min sarri-l-waswasi-l-hanas (4)
alladhi yu-waswisu fi suduri-n-nas (5)
mina-l-ginnati wan-nas. (6)
—————————————

Sura Al-Falaq

Bismi llahi-r-rahmani-r-rahim

Qul a’udu bi-rabbi-l-falaq (1)
Min sarri ma halaq (2)
wa-min sarri ghasiqin idha waqab (3)
wa-min sarri-n-naffathati fil-‘uqad (4)
wa-min sarri hasidin idha hasad. (5)

masing-masing tiga kali maka INSYAALLAH akan terjaga dari gangguan Setan sebab tidak ada yang lebih tinggi dibanding ilmu ALLAH SWT tapi apabila hati kita sendiri yang membacanya tidak yakin jangn harap setan akan takut malah dia bisa mengikuti bacaan yang kita baca,

Rabbi a’udzubika minhamazaatis syayaatiin wa a’uzubika rabbi ayyahdhuruun

Artinya => katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”

“jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Fushshilat 36]

semoga bermangfaat

cerita hantu penuggu tonjong ciamis

sore mendung, hujan rintik rintik membasahi setiap sudut jalan sementara laki-laki separuh baya tidak surut tetap melangkah sambil membawa karung lusuh kosong menyusuri jalan, dipinggiran tampak pohon pohon rimbun seperti belum terjamah manusia, tidak tampak orang yang lewat jalan itu mungkin karena sore telah menjelang malam, entah sudah seberapa jauh laki-laki itu berjalan dan sudah berapa banyak perkampungan yang dilaluinya, memang sulit mencari rambut sisa yang sudah tidak terpakai yang bagi sebagian orang setelah rambutnya dipotong mungkin dibuang tidak mempunyai nilai, berbeda bagi pak maman baginya rambut-rambut sisa itu bisa menjadi pundi-pundi rupiah sebagai mata pencahariaan untuk menghidupi anak istrinya di desa sebrang.
kala itu sekitar tahun 1975 banyak orang yang berperopesi sebagai pencari rambut , namun salon-salon tempat cukur jarang bisa ditemui, hal itu karena biasanya orang-orang yang hidup di desa akan memotong rambutnya bergiliran dengan sanak saudara atau tetangga bahkan bisa mencukurnya sendiri, kemudian para pencari rambut akan datang membelinya, entah dibuat untuk bahan baku wig atau apa?.
sekian lama dia berjalan belum kunjung menemukan perkampungan, pak maman tidak akan pulang sebelum karungnya terisi penuh oleh rambut, hari semakin gelap
“wah saya harus cepat-cepat menemukan tempat beristirahat jangan sampai kemalaman di jalan,” bisiknya dalam hati

saat itu dia tidak tau berada di daerah mana sebab memang sudah biasa baginya menyusuri perkampungan-perkampungan yang asing demi mendapatkan rambut. samar-samar dia melihat sebuah gubuk bambu yang terletak beberapa meter dari jalan yang sedang dilaluinya, pak maman segera bergegas mempercepat langkah menuju gubuk bambu tersebut,
tidak tampak orang dari luar haya terlihat cahaya lampu lilin di dalam, melalui celah dinding gubuk yang terbuat dari anyaman bambu, maklum listrik saat itu belum masuk desa,
“sampurasun, permisi” sapa pak maman sambil mengetuk pintu,
tidak kunjung ada suara di dalam,
“sampurasun, permisi , ada orang di dalam?”
ulang pak maman.
perlahan terdengar suara langkah disusul suara pintu terbuka
“rampes, siapa” seorang nenek nenek tua keriput dengan rambut panjang membukakan pintu,
pak maman agak terkaget melihatnya namun dia berusaha menguasai diri
“ma, maaf saya menggangu mau ikut berteduh dulu disini saya kemalaman di jalan”

“ooh, silahkan mangga masuk kedalam” jawab perempuan tua itu sambil mempersilahkan masuk,
rupanya sang nenek tinggal bersama suaminya pasangan kakek dan nenek-nenek yang setelah mengobrol bernama nenek dan kakek rumbai
“ai ujang dari mana, terus mau kemana sampe bisa kemalaman” tanya sang nenek
kemudian pak maman menjelaskan tentang peropesinya sebagai pencari rambut yang keluar masuk perkampungan sehingga dia sering kali kemalaman di jalan.
“aih tukang nyari rambut ujang te?
atu ari rambutmah disini banyak jang, tuh lihat deket pintu tengah” kata nenek itu sambil menunjuk ke arah ruang tengah
pak maman agak keheranan meskipun dia terbiasa ikut bermalam di rumah-rumah warga namun dia merasa susana malam ini agak aneh, dan mencekam selain karena dipinggir gubuk itu ada sungai besar hujan yang rintik-rintik di luar membuat buluk kunduk berdiri ditambah banyak rambut panjang yang menumpuk seperti sengaja dikumpulkan,
“sok aja ambil semaunya jang, ga usah sungkan-sungkan da disni juga engga terpakai”
suara nenek itu menyadarkan rasa takutnya yang membuat pak maman heran adalah kakek tua suami nenek itu dari semenjak dia datang tidak pernah bicara atau sekedar menyapanya, lelaki tua itu hanya duduk sambil menundukan wajahnya di depan lampu lilin sehingga pak maman tidak begitu jelas melihat wajahnya.
namun rasa takut pak maman sedikit terusir oleh rasa bahagia karena mendapatkan rambut yang banyak sehingga karungnya terisi penuh,
“wah besok saya bisa langsung pulang nih” uajr pak maman dalam hati
“uajang pasti laparnya”? kata nenek itu sambil menyuguhkan butiran butiran nangka yang besar-besar dibungkus daun pisang
“aduh terimakasih nek saya jadi ngerepotin”kata pak maman sambil segera melahap nangka itu dengan rakusnya, maklum saja perutnya memang benar-benar lapar dari tadi siang belum terisi oleh apapun
“enaknya jang nangkana?”tanya sang nenek sambil tersenyum
“iyah enak pisan nek aduh terimaksih banyak” menjawabnya sambil melihat kearah senyum sang nenek yang baginya agak aneh tapi pak maman tidak begitu memperdulikanya, dan terus saja melahap nangka tersebut hingga habis.
“klw sukamah nenek kasih bekel buat nanti dijalan” tawar sang nenek dan pak maman hanya termanggut tanda setuju.
setelah hujan reda waktu itu sekitar pukul 9 malam pak maman memutuskan untuk melanjutkan perjalananya karena dia pikir toh karungnya sudah terisi oleh rambut dan besok bisa langusng di jual kepengepul.
pak maman pamit dan nenek tua itu memberi bekal nangka yang dibungkus daun pisang
setelah mengucapkan terimakasih pak maman melanjutkan langkahnya,sekitar satu jam pak maman berjalan untung saat itu sedang terang bulan dia menemukan pemukiman warga dan berhenti di warung kopi, setelah memesan kopi hangat pak maman inging memakan buah nangka pemberian nenek tadi, perlahan dia buka daun itu sedikit terbuka namun bukan seperti buah nangka alangkah kaget pak maman setelah terbuka semua tenyata isinya, isinya seperti jari-jari jempol kaki kontan saja pak maman melemparnya jauh-jauh dia kemudian muntah muntah membayangkan yang dimakanya ternyata bukan buah nangka tapi jempol kaki manusia, pemilik warung terkaget-kaget kemudian menanyakan apa yang terjadi, pendengar penuturan kisah pak maman pemilik warung kemudian menjelaskan memang ada sebuah daerah di tonjong ciamis dekat sungai, tapi disitu sama sekali tidak ada gubuk bahkan rumah melainkan sebuah goa di dekat sungai disana terkenal angker konon disana ada penghuni macan yang apabila ada warga meninggal dunia dimalam jumat keliwon kuburanya akan digali oleh macan itu dan mayatnya dibawa menjadi santapan macan jadi-jadian, akhirnya pak maman tersadar mungkin rambut rambut yang menumpuk itu adalah rambut mayat, pak maman tidak henti-hentinya muntah dia terkaget dan memutuskan menginap diwarung karena takut pulang.

the end

oleh:devit herisandi

Realita

bukan maksud menulis masalah peribadi namun sebagai manusia biasa kita tidak lepas dan dihadapkan pada masalah, dimana terkadang kondisi kita berada dalam posisi tak mampu berjalan, juga tidak mampu berfikir secara jernih, saat itu segala macam cara akan dilakukan untuk lantas jalan keluar bisa tampak.
saya secara peribadi masih tidak habis fikir terhdap manusia-manusia jaman sekarang atau mungkin memang sudah ada di negara kita sejak jaman dulu, dimana individu membentuk keluarga kemudian membentuk suatu aturan yang terkadang aturan itu terkesan dipaksakaan pada anak-anaknya, putra putri mereka dipaksa menjadi sosok yang mewakili keinginan orang tua tanpa memperdulikan perasaan dan kebahagiaan dari masing-masing anak membiarkanya hidup dalam bayang-bayang keinginan orang tua.
saya ambil contoh dalam hal ini urusan pernikahan atau cinta, selama tujuh tahun saya menjalin hubungan dengan seorang gadis yang sungguh benar-benar saya sayangi, bertahan dan besar berusaha meraih mimpi untuk merajut rumah tangga dengan gadis itu sudah tentu titik akhirnya ingin membahagiakan dia, namun sungguh menyedihkan ketika tanggal dan bulan sudah di tentukan pihak keluarga perempuan mendesak untuk memutuskanya, dengan alasan yang bagi saya tidak logis,
“ibu ingin punya menantu yang jelas asal usul keluarganya”
bahkan sang bapak menjelaskan panjang lebar
“ini itu ini itu” yang bagi saya hanya sebuah omong kosong,
terus saya bertanya pada diri,
“apa ketika dilahirkan kedunia ini saya bisa memilih ingin dilahirkan di rahim keluarga yang utuh,? atau dari keluarga kaya raya?” mereka bicara tentang agama dan kebaikan serta mengajarkan anaknya tentang arti dari kejujuran sementara mereka sendiri menodai kejujuran itu, memaksa anaknya untuk berdusta pada perasaan tulus nan jujur dari dalam hati, rasa tulus, rasa cinta, atau entah apa itu namanya?
mereka berbicara tentang karma, atau yang biasa saya sebut hukum timbal balik di dunia bahwa segala yang kita lakukan akan kembali lagi pada si pelaku, “apa mereka tidak merasa kalau sudah menyakiti perasaan saya dan anaknya?” apa mereka tidak takut pada balasan ALLAH SWT yang akan mereka terima, karena sesungguhnya ALLAH lah sebaik-baiknya pemberi balasan.
jauh-jauh dari luar kota tidak perduli badan sudah tua renta lelah bertani datang untuk mewakili pinangan cucunya, sebab memang saya dari kecil besar bersama kake, hasilnya hanya kecewa.
ketika mereka bicara
“hak saya dong mau mutusin, mau ngelanjutin??”
saya menjawab
“lalu dimana hak kami sebagai anak-anak yang katanya bebas menentukan pilihan demi kebahagiaan yang akan kami jalani bukan kalian bapak ibunya yang menjalani”
bagi kami kalian para orang tua tidak lebih mahluk pemerkosa hak,sungguh ibarat kata “kalian hidup di jaman siti nurbaya”
sekarang jaman siti nurhalijah bung!!
namun yang benar benar membuat saya kuatir dan miris membayangkan gadis itu menderita dalam tekanan, siang malam mungkin melamun, saya tidak tega melihat setatus setatusnya di jejaring sosial, menyayat hati, saya saja sebagai laki laki yang mungkin labih tegar merasakan kesakitan bercampur kecewa yang begitu besar di hati.
kejadian ini teramat membekas, teramat membuat saya terperosok pada jurang kebingungan, saat ini kami benar-benar membutuhkan sosok yang mampuh menguatkan, namun ibu gadis itu mewanti-wanti kalau kami tidak boleh menjalin hubungan apapun di belakang, saya seperti di paksakan untuk tidak menjilat ludah sendiri, untuk tidak sedikitpun bersentuhan kembali dengan keluarga mereka.
seperti cerita sinetron harus menjalani sekenario hidup yang seperti ini, alkohol dan kemaksiatan bukan pelarian yang membawa bahagia tapi apa? bagaimana ketenangan bisa saya raih, dengan cara apa meraihnya?
terlepas dari itu semua saat ini saya hanya mampu berpasrah dan sabar, kesabaraan yang mempunyai makna lain, kesabaran yang merupakan pelarian atas ketidak berdayaan saya saat ini. dan kelak saya tidak akan melakukan hal yang sama pada anak-anak saya.

Dimana TUHAN, kapan TUHAN ada, Siapa yang menciptakan TUHAN?

Aslamualaikum wr, wb

salam damai saudaraku seiman dan sekeyakinan dimanapun berada,

diera gelobalisasi perkembangan zaman agama hanya di jadikan sebagai sebuah setatus dan ciri manusia, bukan dijadikan sebagai keyakinan yang benar-benar di yakini dari hati, bahkan doses-dosen perguruan tinggi sekalipun tidak jarang yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan nakal seperti contohnya “Dimana TUHAN, kapan TUHAN ada, Siapa yang menciptakan TUHAN?”

sungguh ironis orang orang yang mempunyai kepentingan menciptakan sebuah keragu raguan kepada masyarakat supaya mereka perlahan meninggalkan agama dan kepercayaanya, untuk itulah lewat vidio ceramah ustad.Arifin ilham dibawah ini akan menjawab semua pertanyaan nakal tersebut semoga vidio ini menambah dan mempertebal keyakinan kita amin

Alasan kenapa perah suriah

asalamualaikum wr. wb saudaraku dimanapun berada, zaman semakin tua kini masa telah beralih menjelang akhir, umat manusia bukanya semakin maju dan modern melainkan sadar ataupun tidak kita seperti kembali ke zaman dimana sebelum islam terlahir yaitu zaman jahiliyah, orang-orang tanpa … Continue reading

Seorang Pengusaha

Sulit,dan Sempit. Itulah dua kata dari begitu banyak kata-kata yang mewakili perasaan dimana ketika kita pertamakali punya keinginan untuk berusaha mandiri, menjadi seorang wirausaha.ketika begitu banyak orang-orang berhasil berbicara perjalanan mereka untuk meraih sukses. Kerja keras, ulet, tekun, adalah modal yang paling utama dalam meraih suatu keberhasilan. Pada kenyataanya dilapangan tidaklah semudah teori,dan ucapan. Seorang yang memutuskan diri untuk berwirausaha ketika awal melangkah seringkali dihadapkan pada realita yang sungguh bisa membuat manusia bermental tempe mengurungkan niat dan menyerah sebelum berperang. Saya ambil pengalaman ketika saya memutuskan keluar kerja dari salah satu securycor bank yang ada di kota bandung,kemudian menyusun rencana untuk berjualan Tahu sumedang, insfirasi itu didapatkan ketika melintasi salah satu jalan raya kemudian tanpa sengaja saya melihat pedagang Tahu sumedang kaki lima yang begitu ramai dikunjungi pembeli, dengan omset sekitar 20 loyang perhari keuntungan perloyang Rp.30.000,- jadi kurang lebih Rp.600.000-, perhari bayangkan gajih saya di kantoran perbulan saja hanya 2juta perbulan, sangat jauh dibandingkan penjual tahu, dengan alasan itu saya susun setrategi singkat cerita gerobak dan peralatan lainya seperti kompor dan lain-lain sudah saya beli namun sungguh yang membuat saya miris adalah dari sekian banyak penjual tahu sumedang yang saya datangi, itu juga setelah saya seleksi dari segi rasa enak, tidak ada satu pedagangpun yang bersedia memberikan informasi dari pabrik mana mereka membeli tahu sumedang mentah, padahal saya sudah pergi kesana kemari mencari informasi, akibatnya hampir satu bulan saya masih belum berjualan. Miris memang kesimpulanya kesuksesan tidak semudah kata-kata muluk orang-orang, tidak jarang orang sukses menyimpan jalan rahasia kesuksesanya mereka ogah-ogahan merangkul orang lain yang belajar berdiri, maka jangan heran sikaya makin kaya dan simiskin makin bingung menemukan jalan mana yang harus dia tempuh untuk terlepas dari jerat kemiskinanya, dengan banyak dalih takut tersaingi, atau mungkin mereka takut untuk menolong orang, padahal saya setengah memohon.

Trick modoo marble game online

kali ini saya akan membahas sedikit trick dalam bermain modoo marble untuk membuka dua id sekaligus dalam satu PC,
ok bagi yang suka bermain monopoli persi indonesia, kita bisa menggunakan software
Sandboxie, tidak perlu panjang lebar untuk link downloadnya silahkan cari di paman google, yang selalu setia menyediakan berbagai kebutuhan kita hehehe.. jika selesai download tingal double klik instal, jalankan sandboxieinstalnya. . bagi yang masih kurang jelas silahkan comment